Sabtu, 23 Agustus 2008

puisi 2

Dalam Hatiku Ada Ruang


selalu ada tempat bagimu
berteduh dari hujan
ataupun menunggu pagi

juga seruang dalam hati
mematrikan diri dari segala dedah
tak berhulu

yah,
aku selalu merapikan tempatmu
menunggumu untuk bermalam
membahas cerita pertemuan kau dan aku atau menghitung bintang-bintang
sampai kita berdua lupa
hari ini kamis

Tawangmangu, Akhir 2007





Malam Perjaka


semuanya terjadi
engkau berkelana menyusuri seluruh rasa
keubun-ubunmu
luruh peluh
penuh keingintahuan

saat itu
kau terhanyut oleh guguran daun
ketika lembarannya jatuh mencium tanah
selebihnya engkau terkwatrin

hingga kau lepaskan satu demi satu keluguanmu
dari segala
bukti ketiadaanmu

tak ada gerakanmu yang membuatku yakin
engkau benar-benar belum tahu
sekadar buncah yang menjalar ke samudera aortamu
itu saja,

Donggala 2007



Suatu Ketika



ada katak termangu
matanya menghadap keleluasaan malam
entah dia lihat bulan seperempat itu
atau menanti hujan tiba-tiba

lalu dia melompat
ke arahku
aih,
ditengadahkannya lenggok kepalanya
sesekali mengajakku bergurau
dalam bahasa yang tak kupahami
entah apa maksudnya

aku ikutikutan termangu
mencoba mengerti polahnya dengan senandung yang akrab kudengar
kala petir berkoar,
mengabarkan untuk mencari tempat teduh

hanya saja
dia terus mendekatiku
melompat
dan terus bersuara; ‘bukan itu maksudku,’


Surabaya, 24 Agustus 2007

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH APRESIASI ANDA. SEMOGA ANDA AKAN KEMBALI MENGAPRESIASI PUISI-PUISI SAYA