Selasa, 15 Februari 2011

Puisi 11

CENAYANG MALAM
: Agiandara An’amta Kalimantana



sebelum azan subuh jumat memanggil
ia dijemput malaikat untuk khatamkan
mimpinya
tak ada dongeng pengantar tidur
salam pisah panjang hanya dirasakan boneka-bonekanya yang berwajah dingin

perempuan kecilku,
langkahmu hanya sebaris ketegaran
tanpa kecupan

dan aku kau jadikan ibu yang bermata sepi!






Tanderante, Desember 2010




SUAKA LANGIT
: Agiandara An’amta Kalimantana




ayahmu hanya mampu tertunduk mengulum hujan
air mukanya sebatas karang tak berparas
hatinya dikemas menjadi tabela hitam
pemakaman dihadiri batinnya yang mengabu

pulanglah nak!

zikir para lelangit akan menyambutmu
penjaga yang abadi akan memandikan dengan airmata
ibu yang kau tinggalkan pergi
tiba-tiba tanpa salam

pulanglah nak!

biarlah kamarmu menjadi malam dan lembab sepanjang hari
dan dinding-dindingnya dilumuri sangsi

pulanglah nak!





Teluk Timur, Desember 2010
TERIMA KASIH APRESIASI ANDA. SEMOGA ANDA AKAN KEMBALI MENGAPRESIASI PUISI-PUISI SAYA